2010
Usia 2 tahun
Pada usia 2 tahun, mulai mengenal angka 1-10 dalam matematika, dan juga huruf. Ini pertama kalinya belajar menghitung dan menulis angka-angkanya.
Pada usia 2 tahun, mulai mengenal angka 1-10 dalam matematika, dan juga huruf. Ini pertama kalinya belajar menghitung dan menulis angka-angkanya.
Mulai bisa mengerjakan soal perkalian dan mengenal bilangan Romawi. Lalu juga mampu mengerjakan penjumlahan dan pengurangan hingga puluhan. Bahkan waktu masih TK, aku sempat menyelesaikan beberapa soal matematika dari orang tua dalam waktu yang cepat, dan bisa menghitungnya dengan cepat.
Setelah belajar matematika dasar, aku disuruh orang tua untuk belajar sempoa untuk belajar menghitung menggunakan cara dari gurunya, tapi hanya beberapa hari karena ga suka.
Untuk meningkatkan kemampuan matematika nya, maka ikutlah Les Kumon dari level A, dan naik levelnya cepat.
Disini sudah mengenal bilangan pecahan, pecahan campuran, dan desimal. Dan juga mengikuti lomba matematika pertama, yaitu di Mall.
Disini sudah banyak belajar mengenai matematika, yaitu sudah belajar Persamaan Linear, Persamaan 2 Variabel, dan Persamaan Kuadrat. Lalu kadang-kadang menulisnya di papan tulis, karena hasil belajarnya. Lalu mulai mencoba untuk les olimpiade matematika untuk pertama kalinya.
Semakin banyak materi yang dipelajari. Lombanya ga hanya di mall, tapi juga mulai di UNDIP hingga OSN tingkat SD. Di les Kumon, aku mulai belajar matematika yang lebih sulit lagi, yaitu belajar Pythagoras, Grafik Persamaan, Trigonometri, hingga fungsi Turunan.
Lalu les matematika dan juga olimpiade matematika ga bisa lanjut, karena ada wabah pandemi virus corona atau COVID-19. Jadi, termasuk sekolah saat masih SD jadi belajar secara online, pada bulan Maret 2020. Makanya jadi belajar di rumah, salah satunya melalui Zoom Meeting.
Setelah melewati masa pandemi, disinilah mulai les matematika kembali, dan mengikuti lomba meskipun online, lalu lomba KMT PPO Jateng secara offline. Setelah itu, finalnya offline, dan mendapatkan peringkat emas.
Pada tahap ini, aku disuruh sama orang tua untuk mulai latihan olimpiade yang lebih sulit. Mulai dari ORC, SMC, hingga UNNES. Dalam lomba ORC dan SMC, sama-sama mendapatkan silver, dan juga maju ke depan dari sekolah. Lomba yang dari Singapura adalah Singapore Math Challenge (SMC). Dan untuk lomba UNNES, lolos babak penyisihan dan dapat masuk 20 besar.
Sampai saat ini, sudah mengikuti lomba UMC dari UNDIP dan lomba UNY. Dan mengikuti les matematika olimpiade agar lebih bagus lagi untuk lomba nantinya. Untuk lomba UMC, sudah masuk peringkat 20 besar, dan kata Coach-nya sudah bangga dan support Devan. Lalu yang barusan adalah lomba UNY di Jogja, jadi pergi ke sana untuk mengikutinya, dan dapat peringkat ke 7 dalam 10 besar, sampai banyak gurunya yang datang untuk membantunya.